PEMBUATAN DAN MANFAAT BEBERAPA UNSUR LOGAM DAN SENYAWANYA
PEMBUATAN DAN MANFAAT BEBERAPA UNSUR LOGAM DAN SENYAWANYA
1. Natrium
Di antara logam alkali, natrium merupakan logam yang paling
banyak penggunaannya, baik sebagai unsur maupun sebagai senyawanya. Seperti
telah diketahui, senyawa logam alkali yang sejenis mempunyai kemiripan sfat.
Oleh karena senyawa natrium paling murah maka paling banyak digunakan. Namun
dalam hal-hal tertentu, senyawa logam akali lain tidak dapat digantikan oleh
senyawa natrium. Misalnya, kalium klorida (KCl) untuk pupuk tidak dapat diganti
dengan natrium klorida (NaCl), karena tumbuhan memerlukan unsur kalium, bukan
natrium.
Pada
bagian berikut, akan dibahas pembuatan natrium dan penggunaan natrium serta
beberapa senyawa natrium.
a.
Pembuatan Natrium
Natrium
dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium
klorida (sel Downs). Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik cair
(dengan cara itu titik leleh dapat diturunkan dari 801⁰C menjadi sekitar 500⁰C).
b.
Penggunaan Natrium dan Senyawa Natrium
Natrium
Dewasa
ini, penggunaan yang semakin penting dari natrium adalah sebagai cairan
pendingin (coolant) pada reaktor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor
kuat, natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu seperti litium,
kalium, zirkonium dan logam alkali yang lebih berat. Natrium juga digunakan
untuk membuat senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari natrium klorida,
seperti natrium peroksida (Na2O2). Sedikit natrium digunakan
dalam lampu natrium yang banyak digunakan sebagai penerangan jalan raya.
Natrium klorida (NaCl)
Senyawa
natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium
klorida dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium klorida
antara lain sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan
senyawa-senyawa natrium seperti NaOH dan natrium karbonat (Na2CO3);
dalam industri susu; mengawetkan ikan dan daging; mencairkan salju di jalan
raya di Negara yang bermusim dingin; regenerasi alat pelunak air; pengolahan
kulit; serta sebagai bumbu masak (garam dapur).
Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium
hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Natrium
hidroksida digunakan terutama dalam industri sabun, detergen, pulp, dan kertas,
pengolahan bauksit untuk pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian
minyak bumi, serta untuk membuat senyawa natrium lainnya seperti natrium
hipoklorit (NaClO).
Natrium karbonat (Na2CO3)
Natrium
karbonat berasal dari sumber alam, yaitu trona, yang terdapat melimpah di
Wyoming, Amerika Serikat. Natrium karbonat dapat juga dibuat dari NaCl menurut
proses Solvay, dengan reaksi sebagai berikut.
NaCl(aq)
+ CO2(g) + NH3(aq) + H2O(l) → NaHCO3(s)
+ NH4Cl(aq)
Natrium
hidrogen karbonat (NaHCO3) yang terbentuk dipisahkan, kemudian dipanaskan
sehingga membentuk Na2CO3.
2NaHCO3(s)
→ Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Kegunaan
utama dari natrium karbonat adalah untuk pembuatan kaca (terutama kaca bejana).
Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri pulp dan kertas,
industri detergen, dan bahan pelunak air.
Natrium bikarbonat (NaHCO3)
Natrium
bikarbonat terbentuk sebagai hasil antara pada proses Solvay. Natrium
bikarbonat disebut juga soda kue. Jika adonan yang mengandung natrium bikarbonat
dipanggang, senyawa itu akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan
adonan sehingga menjadi empuk karena adanya rongga-rongga gas di dalamnya. Baking
powder adalah campuran serbuk natrium bikarbonat dengan suatu zat yang
bersifat asam, seperti kalium hidrogen tartrat (KHC4H4O6).
Campuran bahan itu tidak bereaksi dalam keadaan kering, tetapi sekali bubuk itu
berada dalam adonan, keduanya akan bereaksi dan menghasilkan gas karbon
dioksida yang memekarkan adonan.
2. Magnesium
a. Pembuatan Magnesium
Di
antara logam alkali tanah, magnesium paling banyak diproduksi. Sama seperti
pembuatan natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan melalui elektrolisis
lelehan garam kloridanya.
Dalam
industri,magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap sebagai berikut.
Mula-mula air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium mengendap
sebagai magnesium hidroksida (Mg(OH)2).
CaO(s) + H2O(l)
→ 2Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
→ Mg(OH)2(s)
Adapun CaO dibuat dari batu kapur
atau kulit kerang melalui pemanasan.
CaCO3(s) → CaO(s) +CO2(g)
Endapan magnesium hidroksida yang
terbentuk, disaring kemudian direaksikan dengan larutan asam klorida pekat.
Mg(OH)2(s)
+ 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Selanjutnya, larutan diuapkan
sehingga diperoleh kristal magnesium klorida (Mg Cl2). Kristal itu
kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l) → Mg2+(l)
+ 2Cl-(l)
Katode: Mg2+(l)
+2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l)
→ Cl2(g) + 2e
b. Penggunaan
Magnesium
Kegunaan
utama magnesium adalah untuk membuat logam-campur. Paduan magnesium dengan
aluminium yang disebut magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi
ringan, resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. Paduan itu
digunakan untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak truk, serta
berbagai peralatan lainnya. Oleh karena merupakan reduktor kuat, sedikit
magnesium digunakan pada pengolahan logam tertentu. Pembakaran magnesium
menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga unsur itu digunakan untuk
membuat kembang api.
3. Aluminium
a. Pembuatan
Aluminium
Meskipun
aluminium tergolong melimpah d kulit bumi, mineral yang dapat dijadikan sumber
komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium sebagai
aluminium oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium dari bauksit ini berlangsung
dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pemurnian bauksit sehingga diperoleh
aluminium oksida murni (alumina). Tahap kedua adalah peleburan (reduksi)
alumina.
Pengolahan
aluminium oksida dari bauksit didasarkan pada sifat amfoter dari oksida
aluminium itu. Pengotor utama dalam bauksit biasanya terdiri atas SiO2,
Fe2O3, dan TiO2. Apabila bauksit dilarutkan
dalam larutan natrium hidroksida, maka aluminium oksida akan larut sedangkan
pengotornya tidak.
Al2O3(s)
+2NaOH(aq) +3H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq)
Pengotor dipisahkan dengan
penyaringan. Selanjutnya, aluminium diendapkan dari filtrate dengan mengalirkan
gas karbon dioksida dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g)
→ 2Al(OH)3(s) +Na2CO3(aq) +H2O(l)
Endapan aluminium hidroksida
disaring, dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh aluminium oksida murni
(alumina).
Selanjutnya
pada tahap kedua, reduksi aluminium oksida dilakukan melalui elektrolisis
menurut proses Hall-Heroult. Metode elektrolisis itu ditemukan secara
terpisah tetapi hamper bersamaan pada tahun 1886 oleh dua orang peneliti muda,
yaitu Charles M.Halt di Amerika Serikat dan Paul Heroult di
Perancis. Kita ingat bahwa aluminium oksida mempunyai titik leleh yang sangat
tinggi, yaitu lebih dari 2000⁰C. Oleh karena itu, elektrolisis
lelehan aluminium oksida murni tidak ekonomis. Dalam proses Hall-Heroult,
aluminium oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6)
dalam bejana dari baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode.
Dengan cara itu, elektrolisis dapat dilangsungkan pada suhu 950⁰C. Sebagai anode digunakan batang grafit. Elektrolisis
menghasilkan aluminium di katode, sedangkan di anode terbentuk gas oksigen dan
karbon dioksida. Sebenarnya reaksi elektrolisis ini berlangsung rumit dan belum
sepenuhnya dipahami, tetapi dengan mengacu pada hasil akhirnya dapat dituliskan
sebagai berikut.
Al2O3(l) → 2Al3+(l)
+ 3O2-(l)
Katode: Al3+(l)
+ 3e → Al(l)
Anode: 2O2-(l)
→ O2(g) +4e
C(s) + 2O2-(l)
→ CO2(g) + 4e
Jadi selama
elektrolisis, anode terus menerus dihabiskan. Untuk memproduksi 1 kg aluminium,
rata-rata dihabiskan 0,44 kg anode karbon.
b. Penggunaan
Aluminium dan Senyawanya
1. Aluminium
Aluminium
memiliki banyak kegunaan. Penggunaan aluminium didasarkan pada beberapa
sifatnya yang khas, yaitu:
· Ringan (massa
jenis 2,7 g cm-3),
·
Tahan karat,
·
Mudah dibentuk,
·
Dapat dipadu dengan logam lain, dan
·
Tidak beracun.
·
Berikut
ini diberikan beberapa contoh penggunaan aluminium.
1. Sektor
industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor
lainnya, untuk membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor
pembangunan perumahan: untuk kusen dan jendela.
3. Sektor
industri dan makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan
berbagai jenis produk makanan dan minuman.
4. Sektor
lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk
aluminium dengan serbuk besi (III) oksida. Termit digunakan untuk mengelas baja
di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api. Campuran itu bereaksi
sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat melelehkan baja, sementara
besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas. Persamaan reaksinya adalah:
2Al
+Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe
2. Aluminium
sulfat [Al2(SO4)3]
Aluminium
sulfat yang digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk mempercepat
koagulasi lumpur koloidal.
4. Besi
a. Pembuatan
Besi
Besi
diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup (blast
furnace). Tanur tiup berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau
lebih dan diameter bagian tengah sekitar 8 m.
Bahan
yang digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi adalah kokas (C) dan
batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor, sedangkan batu
kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan
pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan
kental yang disebut terak (slag). Komposisi bahan-bahan tersebut
bergantung pada pengotor dalam bijih besi. Bijih besi mengandung pengotor, baik
yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO. Akan tetapi, biasanya pengotor
yang bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu ditambahkan fluks yang bersifat
basa, yaitu CaCO3.
Proses/reaksi
yang terjadi pada pengolahan besi scara garis besar sebagai berikut. Bijih
besi, kokas, dan batu kapur diumpankan dari puncak tanur, sementara dari bagian
bawah ditiupkan udara panas. Kokas terbakar pada bagian bawah tanur dengan membebaskan
kalor, sehingga suhu di daerah itu dapat mencapai 2000⁰C.
C(s) + O2(g) → CO2(g)
+ kalor
Ketika bergerak naik, gas CO2
yang baru terbentuk itu bereaksi lagi dengan kokas yang bergerak turun
membentuk CO.
CO2(g) + C(s) → 2CO(g)
Gas CO inilah yang akan mereduksi
bijih besi secara bertahap.
(+3) (+3/+2) (+2) (0)
Fe2O3 → Fe3O4
→ FeO → Fe
Tahap 1 : 3Fe2O3
+CO → 2Fe3O4 + CO2
Tahap 2 : Fe3O4
+CO → 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO + CO → Fe + CO2
Reaksi totalnya
dapat dituliskan sebagai berikut.
Fe2O3(s) +
3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Oleh karena suhu tanur sangat
tinggi, besi yang terbentuk berupa lelehan. Reaksi pembentukan terak yang
menghilangkan pengotor berlangsung sebagai berikut.
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
(800-900⁰C)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l)
(1200⁰C)
3CaO(s) + P2O5(g)
→ Ca3(PO4)2(l) (1200⁰C)
Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi
gubal (pig iron) atau besi kasar, mengandung kira-kira 95% besi,
3-4% karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si, dan P. Besi gubal
bersifat keras tetapi rapuh. Pada umumnya, sebagian besar besi gubal langsung
diproses untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam cetakan
sehingga diperoleh besi tuang (cast iron). Besi tempa diperoleh
dari besi gubal dengan mengurangi kadar karbon. Besi tempa lebih lunak dan
tidak rapuh.
b. Penggunaan
Besi
Besi
adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaannya, yaitu sekitar 14
kali total penggunaan semua logam lainnya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan
berikut.
1. Bijih
besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai penjuru dunia.
2. Pengolahan
besi relatif mudah dan murah.
3. Sifat-sifat
besi mudah dimodifikasi.
Kegunaan
utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan
untuk semua logam campur (aliase) dari besi. Jenis baja sangat beragam,
sehingga penggunaannya sanagt luas, mulai dari mainan anak-anak, perkakas
dapur, industri kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dan
sebagainya. Salah satu contoh baja yag paling terkenal adalah baja tahan karat
(stainless steels), yang merupakan paduan besi dengan kromium (14-18%)
dan nikel (7-9%). Baja tahan karat digunakan untuk membuat perkakas seperti
gunting, obeng, dan kunci; perkakas dapur seperti sendok, dan panic; dan
sebagainya.
c. Pembuatan
Baja
Logam-logam campur dari besi disebut baja.
Perubahan yang harus dilakukan pada pembuatan baja dari besi gubal, yaitu:
1. Menurunkan kadar karbon dari 3-4% menjadi 0-1,5%,
2. Menghilangkan pengotor seperti Si,
Mn, dan P,
3. Menambahkan logam-logam campur
seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang akan dibuat.
Teknologi
pembuatan baja secara murah dan cepat ditemukan oleh Henry Bessemer dari
Inggris pada tahun 1856. Setelah itu, terjadi perkembangan pesat. Pada tahun
1860, dikembangkan tungku terbuka (open hearth furnance) oleh William
Siemens, juga dari Inggris. Kini, kebanyakan baja dibuat dengan tungku
oksigen (basic oxygen process).
Tungku oksigen adalah silinder baja raksasa dengan
pelapis yang bersifat basa pada bagian dalamnya. Tungku ini berkapasitas
sekitar 200 ton besi cair, 80 ton besi bekas, dan 18 ton kapur (CaO) sebagai
fluks. Ke dalam campuran yang berupa cairan yang sangat panas ini ditiupkan
oksigen murni melalui pipa berpendingin. Gas oksigen akan mengoksidasikan
karbon menjadi karbon monoksida (CO), sedangkan pengotor lainnya dipisahkan ke
dalam terak. Proses pembuatan baja dengan tungku oksigen hanya memerlukan waktu
sekitar 22 menit.
Beberapa jenis
baja diberikan pada Tabel 3.18.
Nama
Komposisi
Sifat
Khas
Penggunaan
Baja mangan
10-18% Mn
Keras, kuat, dan awet
Rel kereta api, lapis baja
kendaraan perang, mesin penghancur batu
Baja silikon
1-5% Si
Keras, kuat,
sifat magnetnya kuat
Magnet
Durion
12-15% Si
Tahan karat, tahan asam
Pipa, ketel, kondensor dan
lain-lain
Invar
36% Ni
Koefisien mulai rendah
Alat pengukur (meteran)
Baja kromium-vanadium
1-10% Cr
0,15 V
Kuat, tahan
terhadap tekanan/beban
As kendaraan
Baja tahan karat
14-18% Cr
7-9% Ni
Tahan karat
Alat-alat
pemotong, perkakas dapur, alat-alat lain
5. Tembaga
a. Pembuatan Tembaga
Bijih
tembaga yang terpenting adalah kalkopirit (CuFeS2).
Sebenarnya tembaga mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih
tembaga membuat proses pengolahan tembaga menjadi relatif sulit. Pengolahan
tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan,
pengubahan, dan elektrolisis.
Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu.
Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu.
Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi besi
oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS2
+ 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur
sehingga bahan tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah
disebut “copper matte” yang mengandung Cu2S dan besi cair,
sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain mengandung
FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte” dipindahkan ke dalam
tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang
menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).
2Cu2S
+ 3O2 → 2Cu2O + 2SO2
Cu2S
+ Cu2O → 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung
gas SO2 beku. Tembaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai
jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas, dan platina.
Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga
lepuh digunakan sebagai anode, sedangkan tembaga murni digunakan sebagai
katodenya. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4. Selama
elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat
terpisah.
b. Penggunaan
Tembaga
Tembaga
adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang kurang aktif.
Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya
menjadi cokelat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan
menjadi berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3.
Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat
dari tembaga atau perunggu.
Penggunaan
utama tembaga adalah untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga digunakan untuk
membuat paduan logam seperti perunggu (Cu + Sn) dan kuningan (Cu + Zn).
Perunggu banyak digunakan untuk perhiasan, senjata (seperti pisau dan tombak),
lonceng, dan alat musik. Perunggu berwarna kuning cerah seperti emas, sehingga
banyak digunakan untuk perhiasan.
6. Timah,
Kromium, dan Emas
Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna putih perak
dan tahan karat. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng kemasan, seperti
untuk roti, susu, cat, dan buah. Kegunaan lain dari timah adalah untuk membuat
logam campur, misalnya perunggu (paduan timah, tembaga, dan zink) dan solder
(paduan timah dan timbel).
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan
karat. Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan
sekitar seperti lainnya sebagai refraktori terutama karena mempunyai titik
leleh yang tinggi (1875⁰C) dan koefisien muai yang tidak terlalu besar. Dalam industri
logam, kromium terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel,
dan kobalt. Penambahan kromium memberikan kekuatan dan kekerasan serta sifat
tahan karat pada paduan logam. Baja tahan karat (stainless steel)
mengandung sekitar 14% kromium. Oleh karena kekerasannya, paduan kromium dengan
kobalt dan tungsten (wolfram) digunakan untuk membuat mesin potong. Kromium
digunakan dalam membuat berbagai macam pernik kendaraan bermotor karena sangat
mengkilap.
Emas tergolong logam mulia, berwarna
kuning mengkilap, tahan karat, mudah ditempa dan dapat diukur. Pada umumnya, emas
ditemukan sebagai unsur bebas. Emas mempunyai massa jenis yang relatif besar,
sehingga pemisahannya dilakukan dengan mengayak. Butiran emas dapat dipisahkan
dengan menggunakan raksa. Emas selanjutnya dapat dipisahkan dengan pemanasan
sehingga raksa menguap dan dapat digunakan kembali.
Pertanyaan :
1. Apakah
natrium dapat dibuat dari elektrolisis larutan NaCl? Jelaskan!
2. Sebutkan
kegunaan utama dari:
a. Natrium,
b. Natrium
klorida,
c. Natrium
hidroksida,
d. Natrium
karbonat,
e. Natrium
bikarbonat.
3. Tulislah
semua reaksi yang terjadi pada pengolahan magnesium dari air laut hingga
diperoleh logam magnesium!
4. Sebutkan kegunaan utama logam magnesium.
5. Jelaskan
proses pemurnian bauksit!
6. Apa fungsi kriolit pada pengolahan aluminium?
7. Mengapa
aluminium tidak dibuat dari:
a. Elektrolisis
lelehan aluminium klorida?
b. Elektrolisis
larutan aluminium sulfat?
8. Sebutkan
3 hal yang menyebabkan pengolahan aluminium boros energi!
9. Sebutkan kegunaan utama logam aluminium!
10. Mengapa aluminium banyak digunakan dalam industri?
11. Jelaskan fungsi batu kapur dan kokas pada pengolahan besi
dengan tanur tiup!
12. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada bijih besi
sehingga menjadi besi gubal!
13. Tuliskan
reaksi pembentukan terak!
14. Sebutkan
kegunaan utama besi!
15. Sebutkan
prinsip pengubahan besi gubal menjadi baja!
16. Sebutkan komposisi baja tahan karat!
17. Sebutkan keungulan baja tahan karat!
18. Pengolahan tembaga melalui tahap-tahap;
flotasi-pemanggangan-peleburan-elektrolisis. Sebutkan
perubahan yang terjadi pada masing-masing tahap tersebut.
19. Mengapa
tembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik?
20. Sebutkanlah beberapa penggunaan dari kuningan!
21. Sebutkan penggunaan utama logam timah!
22. Sebutkan penggunaan utama dari kromium!
23. Untuk
tujuan apa chromplating dilakukan?
24. Mengapa
emas tahan karat?
25. Sebutkan kegunaan utama dari emas!
26. Penambangan emas sering menyebabkan
pencemaran air karena limbah merkuri. Apa
fungsi merkuri pada penambangan emas?
UNSUR
NONLOGAM DAN SENYAWANYA
A.
AMONIA
Amonia adalah senyawa
kimia dengan rumus NH3.
Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan
bau tajam yang khas (disebut bau amonia).
Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi,
amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan
dapat merusak kesehatan. Administrasi
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika
Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia
dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum,
atau 8 jam untuk 25 ppm volum.[5] Kontak
dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan
bahkan kematian.[5] Sekalipun
amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan
sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan
amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat
izin.[6]
Amonia yang digunakan
secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan
tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu
-33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi
atau temperatur amat rendah.
Walaupun begitu, kalor
penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa
di dalam sungkup asap. "Amonia
rumah" atau amonium hidroksida adalah
larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur
dalam satuan baumé.
Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki
konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada
15.5 °C).[7] Amonia
yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat
amonia.
Amonia umumnya
bersifat basa (pKb=4.75),
namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).
Amonia
Umum
Amonia
Azana[1]
Nama lain
NH3
Penampilan
Gas tak berwarna
berbau tajam
Sifat-sifat
651 °C
-33.34 °C (239.81
K)
9.25
4.75
Struktur
piramida segitiga
107.5°
Bahaya
Bahaya utama
1
3
0
Tidak ada[4]
BO0875000
Senyawa berhubungan
Senyawa lain
1. Pembuatan
Amonia
Amonia dibuat dari gas Nitrogen dan hydrogen menurut proses
Haber-Bosch. N2(g) +3H2 (G) 2NH3(g)
Reaksi dilangsungkan pada suhu sekitar 550 Cdan tekanan tinggi (sekitar
3300atm). Dilaboratorium,ammonia dapat dibuat dari reaksi garam
ammonium,seperti NH4Cl atau (NH4)Cl(s)2SO4.dengan
basa kuat,separtiNa(OH)2.
Contoh;
2NH4Cl(s) +Ca(OH)2(s)
CaCl2 +2NH3(g) +2H2O(l)
2. Penggunaan
Amonia
1.
Membuat pupu,mislnya urea {CO(NH2)2},dan
ZA {(NH4)2SO4.}
2.
Untuk membuat senyawa nitrogen yang
lain,seperti asam nitrat (HNO),ammonium klorida.
3.
Untuk membuat hidrazin, N2H4.hidrazin
sebagai bahan baker roket.
3. Efek yang ditimbulkan Ammonia
Kontak
dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan
bahkan kematian. Jadi
kehadiran bahan ini dalam air minum adalah menyangkut perubahan fisik dari pada
air tersebut yang akan mempengaruhi penerimaan masyarakat, standar kualitas air
minum dari Dep. Kes. R.I. tidak memperbolehkan
ammonia terdapat dalam air.
B. KARBON DAN SENYAWA KARBON
Karbon(c)merupakan
unsure yang sangat lazim ,dalam sehari-sehari yang kita mengenal beberapa
bentuk karbon yaitu: Arang, grafit,dan intan.Bentuk yang berbeda ari unsure
yang sama dengan istilah altropi. perbedaan sifat di antara bentuk
alotropi tersebut terjadi karena perbedaan strukturnys.Kelimpahan karbon di
bumi hanya sekitar 0,08%.Sekitar 50%dari karbon tersebut terdapat
karbonat,misalnya kalsium karvon (CaCO3).
a)
Intan
Intan
merupakan zat padat yang bening berkilauan dan merupan zat yang paling
keras.setiap atom karbon dalam berada di pusat suat tetrahedron dan terikat
secara kovalen kepada 4 atom karbon lainnya yang berada di sudut tetrahedron
tersebut
penggunaan
intan sesuai dengan sifatnya yang keras dan berkilap,intan bubukan di gunakan
di gunakan membuat amples untuk memoles benda yang sangat keras,seperti than
karat.Intan buatan dibuat dari grafik melalui pemanasan pada sushu sekitar
3.300 0C dan tekanan 125.000 atm.
Strukturnya
disebut struktur intan (Gambar 4.5). Sel satuan intan terdiri atas 8 atom
karbon dan setiap atom karbon berkoordinasi 4 berbentuk tetrahedral.
Intan adalah zat terkeras yang dikenal, dengan kekerasan 10 Mhos. Intan
dengan hantaran panas sangat tinggi walaupun secara listrik bersifat
insulator. Walaupun dulunya sumber padatan yang berharga ini hanya yang
terbentuk secara alami, intan industrial kini secara komersial banyak
dihasilkan dengan proses pada suhu tinggi (1200 C atau lebih tinggi) dan
tekanan tinggi (5 GPa atau lebih) dari grafit dengan katalis logam.
b)
Grafit
Grafit
mempunyai struktur yang berbeda lapisan ,dalam satu lapisan setiap lapisan atom
karbon terikat secara kopalen kepada 3 atom karbon lainnya,dalam suatu susunan
berbentuk heksakonal.Jadi,setiap lapisan adalah satu molekul raksasa. Ikatan
anntar lapisan jauh lebih lemah jika di bandingkan dengan ikatan antaratom
dalam satu lapisan.
Penggunaan
grafik terutama berdasarkan sifatnya yang licin dan kemampuan menghantar
listrik.Beberapa penggunaan grafik sebagai berikut :
1. Sebagai anoda dalam batu baterai dan dalam berbagai proses
industri yang menggunakan elektrolisis, misalnya pada peleburan aluminium.
2. Grafik di campur dengan tanah liat untuk membuat pensil,dan
bahan kosmetik.
3. Bahan pulumas
c)
Kabon
monoksida(Co)
Karbon
monoksida (Co)lebih di kenal karena sifatnya yang beracun dari pada
kegunaannya.Gas ini dapat berikat denga haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi
fungsi utama darah sebagai pengakut oksigen.Gas CO tidak berwarna, tidak
berbau,dan tidak berasa.Karbon monoksida di udara berasa dari pembakaran tak
sempurna dalammesin kendaraan bermotor dan industri.Udara bersih praktis
mengandung CO.
Berikut ini di berikan beberapa
penggunaan CO
1. Sebagai reduktor pada pengolahan berbagaijenis logam
misalnya be4si.
2. Sebagai bahan baku untuk membuat methanol.
3. Merupakan komponen dari berbagai jenis bahan baker
gas,seperti gas air dan gas kokas.
d)
Karbon
dioksida (CO2)
Berbeda
dengan CO,Gas CO2 tidak beracun.Akan tetapi ,jika kadarnya terlalu
besar (10-20%).dapat membuat orang pingsan dan merusak system pernapasan
Karbon dioksida terdapat di udara
dengan kadar sekitar 0,035%.juga dalam air.karbon dioksida lebih mudah larut
dalam air laut karena air laut seikit bersifat basa,sedangkan CO2
bersifat asam.
Beberapa
penggunaan komersial karbon dioksida adalah sebagai berikut.
1. Karbon dioksida padat yang di sebut es kering(dry
ice)di gunakan sebagai pendingin,(Karbon dioksida cair hanya terdapat
padatekanan lebih besar dari 5,3 atm).
2. Untuk memadamkan kebakaran.Tabung pemadaman kebakaran berisi
CO2 cair dengan tekanan sekitar 60 atm.
3. Untuk membuat minuman ringan (soft drink).Minumanseperti
air soda,limun,dan lain-lain, mengandung CO2 yang memberi rasa
menyegarkan.
C. NITROGEN DARI SENYAWA NITROGEN
a.
Nitrogen
Gas nitrogen tidak
berwarna, tidak berbau,dan tidak berasa.Nitrogen mengebun , pada -195,8 0C
dan membeku pada -210 0C. Nitrogen tergolong unsur yang sukar
bereaksi dan hanya bereaksi pada suhu tinggi dengan bantuan katalis. Nitrogen
atau Zat lemas adalah sebuah unsur
kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang N dan nomor atom 7.
Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan merupakan
gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau
senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak aktif
bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen adalah 78,08%
persen dari atmosfir Bumi dan terdapat dalam
banyak jaringan hidup. Zat lemas membentuk banyak senyawa penting seperti asam
amino, amoniak,
1) Sifat-sifat Menonjol
Nitrogen
adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5 elektron di
kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian besar senyawa.
Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan atmosfir dan
membeku pada suhu 63K (-210oC).
2) Senyawa
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3)
walaupun hidrazina (N2H4)
juga banyak ditemukan. Amonia bersifat basa dan
terlarut
sebagian dalam air
membentuk ion ammonium (NH4+).
Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan
membentuk ion ammonium dan amida (NH2-); keduanya
dikenal sebagai garam amida dan nitrida (N3-),
tetapi terurai dalam air. Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau
ganda dinamakan amina.
Rantai, cincin atau struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui
tetapi tak stabil.
3) Nitrogen dalam perindustrian
Peranan nitrogen dalam
perindustrian relatif besar dan industri yang
menggunakan unsur dasar nitrogen
sebagai bahan baku utamanya disebut pula
sebagai industri nitrogen. Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen
utama dalam pembuatan pupuk dan telah banyak membantu
intensifikasi produksi bahan makanan di seluruh dunia. Pengembangan proses
fiksasi nitrogen telah berhasil memperjelas berbagai asas proses kimia dan
proses tekanan tinggi serta telah menyumbang banyak perkembangan di bidang teknik
kimia.
Sebelum adanya proses
fiksasi (pengikatan) nitrogen secara sintetik, sumber utama nitogen untuk
keperluan pertanian hanyalah bahan limbah dan kotoran hewan, hasil dekomposisi
dari bahan-bahan tersebut serta amonium sulfat yang didapatkan dari hasil
sampingan pembuatan kokas dari batubara.
Bahan-bahan seperti ini tidak mudah ditangani belum lagi jumlahnya yang tidak
mencukupi semua kebutuhan yang diperlukan.
4)
Pembuatan nitrogen
Dalam industri,nitrogen diproleh dari udara,,prosesnya
berlangsung dalam dua tahap yaitu;
1. Pencairan udara,dan
2. Distilasi bertingkat udara cairan.
Pencairan udara dilakukan setelah melalui penyaringan,udara
dikompresi ini menyebabkan suhu pada udara meningkat proses dilanjutkan .Pada
tahap air dan karbon dioksida sudah membeku dan dapat dipisahkan.
1.
Sebagai besar produksi nitrogen digunakan untuk membut
ammonia (NH3)
2.
Oleh karma sifatnya yang kurang resaktip, nitrogen digunakan
untuk membuat atmosfer inert.
3.
Nitrogen juga digunakan sebagai atmosfer inert dalam makan
kemasan untuk memperpanjang masa penggunaan.
4.
Nitrogen cair digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan
suhu sangat rendah.
b. Amonia Sintetik
1) Penggunaan dan ekonomi
Amonia kualitas komersial meliputi NH3 cair murni
dan yang larut dalam air dengan konsentrasi 28 %NH3.
Transportasi bahan ini sebagian besar memakai tangki silinder dan sebagian lagi
ada yang langsung disalurkan melalui pipa.
Belakangan ini pemakaian pipa mulai berkembang pesat, terutama dari pusat
produksi ke pusat distribusi yang keseluruhan panjangnya bisa mencapai 1.000
Km.
2) Reaksi dan keseimbangan
2N2(g) + 3H2(g) ==>
2NH3(g). Karena molekul produk amonia mempunyai volum yang
lebih kecil dari jumlah volum reaktan maka keseimbangan akan bertambah ke arah
amonia dengan peningkatan tekanan. Peningkatan suhu reaksi menyebabkan
memberikan efek yang sebaliknya terhadap keseimbangan karena reaksi bersifat eksotermis, namun
memberikan efek positif terhadap laju reaksi. Maka
dari itu perlu dihitung suhu optimal agar menghasilkan keuntungan yang
maksimum.
3) Laju dan katalis reaksi
Agar peralatan dapat dibuat sekompak mungkin, maka perlu
dipikirkan pemberian katalis agar laju reaksi dapat berjalan dengan cepat
karena reaksi hidrogen dan nitrogen berjalan sangat lambat.
Banyak jenis katalis yang digunakan secara komersial di
berbagai pabrik, namun yang umum digunakan adalah katalis besi dengan
tambahan banyak promotor
seperti oksida aluminium, zirkonium, silikon dengan
konsentrasi 3 % atau oksida kalium
sekitar 1 %.
4) Prosedur pembuatan
Pembuatan amonia terdiri dari enam tahap
1. Pembuatan gas-gas
pereaksi
2. Pemurnian
3. Kompresi
4. Reaksi katalitik
5. Pengumpulan amonia yang
terbentuk
6. Resirkulasi
Biaya pembuatan amonia sangat tergantung pada tekanan yang
digunakan, suhu dan katalis selain bahan yang digunakan.
c.
Amonium nitrat
Amonium nitrat atau
dengan sebutan NH4NH3 (ammonium nitrate) dapat dibuat dengan amonia dan asam
nitrat sebagai bahan bakunya. proses pembuatan amonium nitrat pun ada beberapa
macam antara lain : 1. Proses Prilling 2. Proses Kristalisasi, dan 3.
Proses Stengel atau Granulasi. Dari ke-tiga tahap tersebut, adalah proses
kristalisasilah yang paling mudah; prosesnya; bahan baku amonia dan asam nitrat
masuk ke reaktor dengan bentuk fasenya adalah amonia masih berupa gas dan asam
nitrat telah berupa fase liquid. dari reaktor semua bahan baku tersebut di
lanjutkan ke evaporator lalu dikristalizer dan akhirnya di separator dan
jadilah amonium nitrat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Unsur Nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat
elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari
pada melepaskannya. Yang termasuk dalam nonlogam adalah halogen, gas mulia, dan
7 unsur berikut: hidrogen (H), karbon (C), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor
(P), belerang (S), dan selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel
periodik, kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam
alkali. Tidak seperti logam yang merupakan konduktor listrik, nonlogam biasanya
bersifat insulator atau semikonduktor. Nonlogam dapat membentuk ikatan ion
dengan menarik elektron dari logam, atau ikatan kovalen dengan nonlogam
lainnya. Oksida nonlogam bersifat asam
PEMBUATAN DAN MANFAAT BEBERAPA UNSUR LOGAM DAN SENYAWANYA
1. Natrium
Di antara logam alkali, natrium merupakan logam yang paling
banyak penggunaannya, baik sebagai unsur maupun sebagai senyawanya. Seperti
telah diketahui, senyawa logam alkali yang sejenis mempunyai kemiripan sfat.
Oleh karena senyawa natrium paling murah maka paling banyak digunakan. Namun
dalam hal-hal tertentu, senyawa logam akali lain tidak dapat digantikan oleh
senyawa natrium. Misalnya, kalium klorida (KCl) untuk pupuk tidak dapat diganti
dengan natrium klorida (NaCl), karena tumbuhan memerlukan unsur kalium, bukan
natrium.
Pada
bagian berikut, akan dibahas pembuatan natrium dan penggunaan natrium serta
beberapa senyawa natrium.
a.
Pembuatan Natrium
Natrium
dibuat dari elektrolisis lelehan natrium klorida yang dicampur dengan kalsium
klorida (sel Downs). Kalsium klorida berguna untuk menurunkan titik cair
(dengan cara itu titik leleh dapat diturunkan dari 801⁰C menjadi sekitar 500⁰C).
b.
Penggunaan Natrium dan Senyawa Natrium
Natrium
Dewasa
ini, penggunaan yang semakin penting dari natrium adalah sebagai cairan
pendingin (coolant) pada reaktor nuklir. Selain itu, karena merupakan reduktor
kuat, natrium digunakan pada pengolahan logam-logam tertentu seperti litium,
kalium, zirkonium dan logam alkali yang lebih berat. Natrium juga digunakan
untuk membuat senyawa natrium yang tidak dapat dibuat dari natrium klorida,
seperti natrium peroksida (Na2O2). Sedikit natrium digunakan
dalam lampu natrium yang banyak digunakan sebagai penerangan jalan raya.
Natrium klorida (NaCl)
Senyawa
natrium yang paling banyak diproduksi adalah natrium klorida (NaCl). Natrium
klorida dibuat dari air laut atau dari garam batu. Kegunaan natrium klorida
antara lain sebagai bahan baku untuk membuat natrium, klorin, dan
senyawa-senyawa natrium seperti NaOH dan natrium karbonat (Na2CO3);
dalam industri susu; mengawetkan ikan dan daging; mencairkan salju di jalan
raya di Negara yang bermusim dingin; regenerasi alat pelunak air; pengolahan
kulit; serta sebagai bumbu masak (garam dapur).
Natrium hidroksida (NaOH)
Natrium
hidroksida dihasilkan melalui elektrolisis larutan natrium klorida. Natrium
hidroksida digunakan terutama dalam industri sabun, detergen, pulp, dan kertas,
pengolahan bauksit untuk pembuatan aluminium, tekstil, plastik, pemurnian
minyak bumi, serta untuk membuat senyawa natrium lainnya seperti natrium
hipoklorit (NaClO).
Natrium karbonat (Na2CO3)
Natrium
karbonat berasal dari sumber alam, yaitu trona, yang terdapat melimpah di
Wyoming, Amerika Serikat. Natrium karbonat dapat juga dibuat dari NaCl menurut
proses Solvay, dengan reaksi sebagai berikut.
NaCl(aq)
+ CO2(g) + NH3(aq) + H2O(l) → NaHCO3(s)
+ NH4Cl(aq)
Natrium
hidrogen karbonat (NaHCO3) yang terbentuk dipisahkan, kemudian dipanaskan
sehingga membentuk Na2CO3.
2NaHCO3(s)
→ Na2CO3(s) + H2O(g) + CO2(g)
Kegunaan
utama dari natrium karbonat adalah untuk pembuatan kaca (terutama kaca bejana).
Selain itu untuk membuat bahan-bahan kimia lainnya, industri pulp dan kertas,
industri detergen, dan bahan pelunak air.
Natrium bikarbonat (NaHCO3)
Natrium
bikarbonat terbentuk sebagai hasil antara pada proses Solvay. Natrium
bikarbonat disebut juga soda kue. Jika adonan yang mengandung natrium bikarbonat
dipanggang, senyawa itu akan terurai membebaskan CO2 yang memekarkan
adonan sehingga menjadi empuk karena adanya rongga-rongga gas di dalamnya. Baking
powder adalah campuran serbuk natrium bikarbonat dengan suatu zat yang
bersifat asam, seperti kalium hidrogen tartrat (KHC4H4O6).
Campuran bahan itu tidak bereaksi dalam keadaan kering, tetapi sekali bubuk itu
berada dalam adonan, keduanya akan bereaksi dan menghasilkan gas karbon
dioksida yang memekarkan adonan.
2. Magnesium
a. Pembuatan Magnesium
Di
antara logam alkali tanah, magnesium paling banyak diproduksi. Sama seperti
pembuatan natrium, pembuatan magnesium juga dilakukan melalui elektrolisis
lelehan garam kloridanya.
Dalam
industri,magnesium dibuat dari air laut melalui tahap-tahap sebagai berikut.
Mula-mula air laut dicampur dengan kapur (CaO) sehingga magnesium mengendap
sebagai magnesium hidroksida (Mg(OH)2).
CaO(s) + H2O(l)
→ 2Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
→ Mg(OH)2(s)
Adapun CaO dibuat dari batu kapur
atau kulit kerang melalui pemanasan.
CaCO3(s) → CaO(s) +CO2(g)
Endapan magnesium hidroksida yang
terbentuk, disaring kemudian direaksikan dengan larutan asam klorida pekat.
Mg(OH)2(s)
+ 2HCl(aq) → MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Selanjutnya, larutan diuapkan
sehingga diperoleh kristal magnesium klorida (Mg Cl2). Kristal itu
kemudian dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l) → Mg2+(l)
+ 2Cl-(l)
Katode: Mg2+(l)
+2e → Mg(l)
Anode : 2Cl-(l)
→ Cl2(g) + 2e
b. Penggunaan
Magnesium
Kegunaan
utama magnesium adalah untuk membuat logam-campur. Paduan magnesium dengan
aluminium yang disebut magnalium, merupakan logam yang kuat tetapi
ringan, resisten terhadap asam maupun basa, serta tahan korosi. Paduan itu
digunakan untuk membuat komponen pesawat terbang, rudal, bak truk, serta
berbagai peralatan lainnya. Oleh karena merupakan reduktor kuat, sedikit
magnesium digunakan pada pengolahan logam tertentu. Pembakaran magnesium
menghasilkan cahaya yang sangat terang, sehingga unsur itu digunakan untuk
membuat kembang api.
3. Aluminium
a. Pembuatan
Aluminium
Meskipun
aluminium tergolong melimpah d kulit bumi, mineral yang dapat dijadikan sumber
komersial aluminium hanya bauksit. Bauksit mengandung aluminium sebagai
aluminium oksida (Al2O3). Pengolahan aluminium dari bauksit ini berlangsung
dalam dua tahap. Tahap pertama adalah pemurnian bauksit sehingga diperoleh
aluminium oksida murni (alumina). Tahap kedua adalah peleburan (reduksi)
alumina.
Pengolahan
aluminium oksida dari bauksit didasarkan pada sifat amfoter dari oksida
aluminium itu. Pengotor utama dalam bauksit biasanya terdiri atas SiO2,
Fe2O3, dan TiO2. Apabila bauksit dilarutkan
dalam larutan natrium hidroksida, maka aluminium oksida akan larut sedangkan
pengotornya tidak.
Al2O3(s)
+2NaOH(aq) +3H2O(l) → 2NaAl(OH)4(aq)
Pengotor dipisahkan dengan
penyaringan. Selanjutnya, aluminium diendapkan dari filtrate dengan mengalirkan
gas karbon dioksida dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g)
→ 2Al(OH)3(s) +Na2CO3(aq) +H2O(l)
Endapan aluminium hidroksida
disaring, dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh aluminium oksida murni
(alumina).
Selanjutnya
pada tahap kedua, reduksi aluminium oksida dilakukan melalui elektrolisis
menurut proses Hall-Heroult. Metode elektrolisis itu ditemukan secara
terpisah tetapi hamper bersamaan pada tahun 1886 oleh dua orang peneliti muda,
yaitu Charles M.Halt di Amerika Serikat dan Paul Heroult di
Perancis. Kita ingat bahwa aluminium oksida mempunyai titik leleh yang sangat
tinggi, yaitu lebih dari 2000⁰C. Oleh karena itu, elektrolisis
lelehan aluminium oksida murni tidak ekonomis. Dalam proses Hall-Heroult,
aluminium oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6)
dalam bejana dari baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode.
Dengan cara itu, elektrolisis dapat dilangsungkan pada suhu 950⁰C. Sebagai anode digunakan batang grafit. Elektrolisis
menghasilkan aluminium di katode, sedangkan di anode terbentuk gas oksigen dan
karbon dioksida. Sebenarnya reaksi elektrolisis ini berlangsung rumit dan belum
sepenuhnya dipahami, tetapi dengan mengacu pada hasil akhirnya dapat dituliskan
sebagai berikut.
Al2O3(l) → 2Al3+(l)
+ 3O2-(l)
Katode: Al3+(l)
+ 3e → Al(l)
Anode: 2O2-(l)
→ O2(g) +4e
C(s) + 2O2-(l)
→ CO2(g) + 4e
Jadi selama
elektrolisis, anode terus menerus dihabiskan. Untuk memproduksi 1 kg aluminium,
rata-rata dihabiskan 0,44 kg anode karbon.
b. Penggunaan
Aluminium dan Senyawanya
1. Aluminium
Aluminium
memiliki banyak kegunaan. Penggunaan aluminium didasarkan pada beberapa
sifatnya yang khas, yaitu:
· Ringan (massa
jenis 2,7 g cm-3),
·
Tahan karat,
·
Mudah dibentuk,
·
Dapat dipadu dengan logam lain, dan
·
Tidak beracun.
·
Berikut
ini diberikan beberapa contoh penggunaan aluminium.
1. Sektor
industri otomotif: untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor
lainnya, untuk membuat badan pesawat terbang.
2. Sektor
pembangunan perumahan: untuk kusen dan jendela.
3. Sektor
industri dan makanan: aluminium foil dan kaleng aluminium untuk kemasan
berbagai jenis produk makanan dan minuman.
4. Sektor
lainnya: untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga, dan barang kerajinan.
5. Membuat termit, yaitu campuran serbuk
aluminium dengan serbuk besi (III) oksida. Termit digunakan untuk mengelas baja
di tempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api. Campuran itu bereaksi
sangat eksoterm sehingga panas yang dihasilkan dapat melelehkan baja, sementara
besi yang terbentuk akan menyambung baja yang dilas. Persamaan reaksinya adalah:
2Al
+Fe2O3 → Al2O3 + 2Fe
2. Aluminium
sulfat [Al2(SO4)3]
Aluminium
sulfat yang digunakan pada pengolahan air minum, yaitu untuk mempercepat
koagulasi lumpur koloidal.
4. Besi
a. Pembuatan
Besi
Besi
diolah dari bijihnya dalam suatu tungku yang disebut tanur tiup (blast
furnace). Tanur tiup berbentuk silinder raksasa dengan tinggi 30 m atau
lebih dan diameter bagian tengah sekitar 8 m.
Bahan
yang digunakan pada pengolahan besi, selain bijih besi adalah kokas (C) dan
batu kapur (CaCO3). Kokas berfungsi sebagai reduktor, sedangkan batu
kapur berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang akan bereaksi dengan
pengotor dalam bijih besi dan memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan
kental yang disebut terak (slag). Komposisi bahan-bahan tersebut
bergantung pada pengotor dalam bijih besi. Bijih besi mengandung pengotor, baik
yang bersifat basa seperti CaO, MgO, dan MnO. Akan tetapi, biasanya pengotor
yang bersifat asam lebih banyak, sehingga perlu ditambahkan fluks yang bersifat
basa, yaitu CaCO3.
Proses/reaksi
yang terjadi pada pengolahan besi scara garis besar sebagai berikut. Bijih
besi, kokas, dan batu kapur diumpankan dari puncak tanur, sementara dari bagian
bawah ditiupkan udara panas. Kokas terbakar pada bagian bawah tanur dengan membebaskan
kalor, sehingga suhu di daerah itu dapat mencapai 2000⁰C.
C(s) + O2(g) → CO2(g)
+ kalor
Ketika bergerak naik, gas CO2
yang baru terbentuk itu bereaksi lagi dengan kokas yang bergerak turun
membentuk CO.
CO2(g) + C(s) → 2CO(g)
Gas CO inilah yang akan mereduksi
bijih besi secara bertahap.
(+3) (+3/+2) (+2) (0)
Fe2O3 → Fe3O4
→ FeO → Fe
Tahap 1 : 3Fe2O3
+CO → 2Fe3O4 + CO2
Tahap 2 : Fe3O4
+CO → 3FeO + CO2
Tahap 3 : FeO + CO → Fe + CO2
Reaksi totalnya
dapat dituliskan sebagai berikut.
Fe2O3(s) +
3CO(g) → 2Fe(l) + 3CO2(g)
Oleh karena suhu tanur sangat
tinggi, besi yang terbentuk berupa lelehan. Reaksi pembentukan terak yang
menghilangkan pengotor berlangsung sebagai berikut.
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g)
(800-900⁰C)
CaO(s) + SiO2(s) → CaSiO3(l)
(1200⁰C)
3CaO(s) + P2O5(g)
→ Ca3(PO4)2(l) (1200⁰C)
Besi yang dihasilkan dari tanur tiup disebut besi
gubal (pig iron) atau besi kasar, mengandung kira-kira 95% besi,
3-4% karbon, dan sisanya pengotor lain seperti Mn, Si, dan P. Besi gubal
bersifat keras tetapi rapuh. Pada umumnya, sebagian besar besi gubal langsung
diproses untuk membuat baja. Sebagian lain dapat dialirkan ke dalam cetakan
sehingga diperoleh besi tuang (cast iron). Besi tempa diperoleh
dari besi gubal dengan mengurangi kadar karbon. Besi tempa lebih lunak dan
tidak rapuh.
b. Penggunaan
Besi
Besi
adalah logam yang paling luas dan paling banyak penggunaannya, yaitu sekitar 14
kali total penggunaan semua logam lainnya. Hal tersebut disebabkan tiga alasan
berikut.
1. Bijih
besi relatif melimpah dan tersebar di berbagai penjuru dunia.
2. Pengolahan
besi relatif mudah dan murah.
3. Sifat-sifat
besi mudah dimodifikasi.
Kegunaan
utama dari besi adalah untuk membuat baja. Baja adalah istilah yang digunakan
untuk semua logam campur (aliase) dari besi. Jenis baja sangat beragam,
sehingga penggunaannya sanagt luas, mulai dari mainan anak-anak, perkakas
dapur, industri kendaraan, konstruksi bangunan, jembatan, rel kereta api, dan
sebagainya. Salah satu contoh baja yag paling terkenal adalah baja tahan karat
(stainless steels), yang merupakan paduan besi dengan kromium (14-18%)
dan nikel (7-9%). Baja tahan karat digunakan untuk membuat perkakas seperti
gunting, obeng, dan kunci; perkakas dapur seperti sendok, dan panic; dan
sebagainya.
c. Pembuatan
Baja
Logam-logam campur dari besi disebut baja.
Perubahan yang harus dilakukan pada pembuatan baja dari besi gubal, yaitu:
1. Menurunkan kadar karbon dari 3-4% menjadi 0-1,5%,
2. Menghilangkan pengotor seperti Si,
Mn, dan P,
3. Menambahkan logam-logam campur
seperti Ni dan Cr, sesuai dengan jenis baja yang akan dibuat.
Teknologi
pembuatan baja secara murah dan cepat ditemukan oleh Henry Bessemer dari
Inggris pada tahun 1856. Setelah itu, terjadi perkembangan pesat. Pada tahun
1860, dikembangkan tungku terbuka (open hearth furnance) oleh William
Siemens, juga dari Inggris. Kini, kebanyakan baja dibuat dengan tungku
oksigen (basic oxygen process).
Tungku oksigen adalah silinder baja raksasa dengan
pelapis yang bersifat basa pada bagian dalamnya. Tungku ini berkapasitas
sekitar 200 ton besi cair, 80 ton besi bekas, dan 18 ton kapur (CaO) sebagai
fluks. Ke dalam campuran yang berupa cairan yang sangat panas ini ditiupkan
oksigen murni melalui pipa berpendingin. Gas oksigen akan mengoksidasikan
karbon menjadi karbon monoksida (CO), sedangkan pengotor lainnya dipisahkan ke
dalam terak. Proses pembuatan baja dengan tungku oksigen hanya memerlukan waktu
sekitar 22 menit.
Beberapa jenis
baja diberikan pada Tabel 3.18.
Nama
|
Komposisi
|
Sifat
Khas
|
Penggunaan
|
Baja mangan
|
10-18% Mn
|
Keras, kuat, dan awet
|
Rel kereta api, lapis baja
kendaraan perang, mesin penghancur batu
|
Baja silikon
|
1-5% Si
|
Keras, kuat,
sifat magnetnya kuat
|
Magnet
|
Durion
|
12-15% Si
|
Tahan karat, tahan asam
|
Pipa, ketel, kondensor dan
lain-lain
|
Invar
|
36% Ni
|
Koefisien mulai rendah
|
Alat pengukur (meteran)
|
Baja kromium-vanadium
|
1-10% Cr
0,15 V
|
Kuat, tahan
terhadap tekanan/beban
|
As kendaraan
|
Baja tahan karat
|
14-18% Cr
7-9% Ni
|
Tahan karat
|
Alat-alat
pemotong, perkakas dapur, alat-alat lain
|
5. Tembaga
a. Pembuatan Tembaga
Bijih
tembaga yang terpenting adalah kalkopirit (CuFeS2).
Sebenarnya tembaga mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih
tembaga membuat proses pengolahan tembaga menjadi relatif sulit. Pengolahan
tembaga melalui beberapa tahap, yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan,
pengubahan, dan elektrolisis.
Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu.
Melalui pengapungan dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu.
Bijih pekat itu kemudian dipanggang untuk mengubah besi sulfide menjadi besi
oksida, sedangkan tembaga tetap berupa sulfida.
4CuFeS2
+ 9O2 → 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur
sehingga bahan tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan. Lapisan bawah
disebut “copper matte” yang mengandung Cu2S dan besi cair,
sedangkan lapisan atas merupakan terak silikat yang antara lain mengandung
FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte” dipindahkan ke dalam
tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks yang
menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).
2Cu2S
+ 3O2 → 2Cu2O + 2SO2
Cu2S
+ Cu2O → 2Cu + SO2
Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung
gas SO2 beku. Tembaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai
jenis pengotor seperti besi, zink, perak, emas, dan platina.
Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga
lepuh digunakan sebagai anode, sedangkan tembaga murni digunakan sebagai
katodenya. Elektrolit yang digunakan adalah larutan CuSO4. Selama
elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke katode. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat
terpisah.
b. Penggunaan
Tembaga
Tembaga
adalah logam yang berwarna kuning merah dan tergolong logam yang kurang aktif.
Dalam udara lembab, tembaga terkorosi secara perlahan-lahan. Mula-mula warnanya
menjadi cokelat karena terbentuknya lapisan tipis CuO atau CuS. Lama kelamaan
menjadi berwarna hijau karena terbentuknya tembaga karbonat basa, Cu2(OH)2CO3.
Hal seperti itu sering terlihat pada patung atau barang kerajinan yang terbuat
dari tembaga atau perunggu.
Penggunaan
utama tembaga adalah untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga digunakan untuk
membuat paduan logam seperti perunggu (Cu + Sn) dan kuningan (Cu + Zn).
Perunggu banyak digunakan untuk perhiasan, senjata (seperti pisau dan tombak),
lonceng, dan alat musik. Perunggu berwarna kuning cerah seperti emas, sehingga
banyak digunakan untuk perhiasan.
6. Timah,
Kromium, dan Emas
Timah adalah logam yang relatif lunak, berwarna putih perak
dan tahan karat. Timah terutama digunakan untuk membuat kaleng kemasan, seperti
untuk roti, susu, cat, dan buah. Kegunaan lain dari timah adalah untuk membuat
logam campur, misalnya perunggu (paduan timah, tembaga, dan zink) dan solder
(paduan timah dan timbel).
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan
karat. Lebih dari separo produksi kromium digunakan dalam industri logam dan
sekitar seperti lainnya sebagai refraktori terutama karena mempunyai titik
leleh yang tinggi (1875⁰C) dan koefisien muai yang tidak terlalu besar. Dalam industri
logam, kromium terutama digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel,
dan kobalt. Penambahan kromium memberikan kekuatan dan kekerasan serta sifat
tahan karat pada paduan logam. Baja tahan karat (stainless steel)
mengandung sekitar 14% kromium. Oleh karena kekerasannya, paduan kromium dengan
kobalt dan tungsten (wolfram) digunakan untuk membuat mesin potong. Kromium
digunakan dalam membuat berbagai macam pernik kendaraan bermotor karena sangat
mengkilap.
Emas tergolong logam mulia, berwarna
kuning mengkilap, tahan karat, mudah ditempa dan dapat diukur. Pada umumnya, emas
ditemukan sebagai unsur bebas. Emas mempunyai massa jenis yang relatif besar,
sehingga pemisahannya dilakukan dengan mengayak. Butiran emas dapat dipisahkan
dengan menggunakan raksa. Emas selanjutnya dapat dipisahkan dengan pemanasan
sehingga raksa menguap dan dapat digunakan kembali.
Pertanyaan :
1. Apakah
natrium dapat dibuat dari elektrolisis larutan NaCl? Jelaskan!
2. Sebutkan
kegunaan utama dari:
a. Natrium,
b. Natrium
klorida,
c. Natrium
hidroksida,
d. Natrium
karbonat,
e. Natrium
bikarbonat.
3. Tulislah
semua reaksi yang terjadi pada pengolahan magnesium dari air laut hingga
diperoleh logam magnesium!
4. Sebutkan kegunaan utama logam magnesium.
5. Jelaskan
proses pemurnian bauksit!
6. Apa fungsi kriolit pada pengolahan aluminium?
7. Mengapa
aluminium tidak dibuat dari:
a. Elektrolisis
lelehan aluminium klorida?
b. Elektrolisis
larutan aluminium sulfat?
8. Sebutkan
3 hal yang menyebabkan pengolahan aluminium boros energi!
9. Sebutkan kegunaan utama logam aluminium!
10. Mengapa aluminium banyak digunakan dalam industri?
11. Jelaskan fungsi batu kapur dan kokas pada pengolahan besi
dengan tanur tiup!
12. Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada bijih besi
sehingga menjadi besi gubal!
13. Tuliskan
reaksi pembentukan terak!
14. Sebutkan
kegunaan utama besi!
15. Sebutkan
prinsip pengubahan besi gubal menjadi baja!
16. Sebutkan komposisi baja tahan karat!
17. Sebutkan keungulan baja tahan karat!
18. Pengolahan tembaga melalui tahap-tahap;
flotasi-pemanggangan-peleburan-elektrolisis. Sebutkan
perubahan yang terjadi pada masing-masing tahap tersebut.
19. Mengapa
tembaga banyak digunakan sebagai kabel listrik?
20. Sebutkanlah beberapa penggunaan dari kuningan!
21. Sebutkan penggunaan utama logam timah!
22. Sebutkan penggunaan utama dari kromium!
23. Untuk
tujuan apa chromplating dilakukan?
24. Mengapa
emas tahan karat?
25. Sebutkan kegunaan utama dari emas!
26. Penambangan emas sering menyebabkan
pencemaran air karena limbah merkuri. Apa
fungsi merkuri pada penambangan emas?
UNSUR
NONLOGAM DAN SENYAWANYA
A.
AMONIA
Amonia adalah senyawa
kimia dengan rumus NH3.
Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan
bau tajam yang khas (disebut bau amonia).
Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi,
amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan
dapat merusak kesehatan. Administrasi
Keselamatan dan Kesehatan Pekerjaan Amerika
Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak dengan amonia
dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum,
atau 8 jam untuk 25 ppm volum.[5] Kontak
dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan paru-paru dan
bahkan kematian.[5] Sekalipun
amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan
sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan
amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat
izin.[6]
Amonia yang digunakan
secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan
tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu
-33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi
atau temperatur amat rendah.
Walaupun begitu, kalor
penguapannya amat tinggi sehingga dapat ditangani dengan tabung reaksi biasa
di dalam sungkup asap. "Amonia
rumah" atau amonium hidroksida adalah
larutan NH3 dalam air. Konsentrasi larutan tersebut diukur
dalam satuan baumé.
Produk larutan komersial amonia berkonsentrasi tinggi biasanya memiliki
konsentrasi 26 derajat baumé (sekitar 30 persen berat amonia pada
15.5 °C).[7] Amonia
yang berada di rumah biasanya memiliki konsentrasi 5 hingga 10 persen berat
amonia.
Amonia umumnya
bersifat basa (pKb=4.75),
namun dapat juga bertindak sebagai asam yang amat lemah (pKa=9.25).
Amonia
|
|
Umum
|
|
Amonia
Azana[1] |
|
Nama lain
|
|
NH3
|
|
Penampilan
|
Gas tak berwarna
berbau tajam |
Sifat-sifat
|
|
651 °C
|
|
-33.34 °C (239.81
K)
|
|
9.25
|
|
4.75
|
|
Struktur
|
|
piramida segitiga
|
|
107.5°
|
|
Bahaya
|
|
Bahaya utama
|
|
1
3
0
|
|
Tidak ada[4]
|
|
BO0875000
|
|
Senyawa berhubungan
|
|
Senyawa lain
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar